Kisah Islami
DITUNGGU DI SORGA
Di kufah, tersebutlah seorang pemuda yang tampan dan sangat tekun
beribadah, di samping shaleh, dia juga sangat rajin. suatu ketika,
pemuda itu mampir berkunjung ke kampung Bani An-Nakha. di sana dia
melihat seorang gadis yang sangat cantik, karena terpesona oleh
kecantikan dan keluwesan gadis itu si pemuda menjadi jatuh cinta. dan
rupanya gadis itu juga menyambut uluran cinta pemuda itu. Hingga
pulang ke rumahnya , wajah gadis dari Bani An-Nakha itu masih
terbayang-bayang dalam ingatan pemuda itu. Akhirnya, pemuda itu menyuruh
seseorang untuk melamar gadis itu kepada ayahnya. Tetapi gadis itu
ternyata telah akan di jodohkan dengan sepupunya. Meskipun demikian
mereka tidak menyerah, bahkan cinta mereka semakin berkobar. Gadis itu
kemudian mengirim surat kepada pemuda melalui seseorang. Demikian bunyi
suratnya : Aku tahu betapa besar cintamu padaku, dan bila kau tahu
demikian juga perasaanku padamu. Betapa besar ujianku ini. Bila kau
setuju, Aku akan mengunjungimu atau aku akan memberimu keterangan
tentang jalan yang mudah, bila kau datang menemuiku di rumahku.
Pemuda itu pun menjawab surat gadis itu melalui orang yang mengantarnya.
Aku tidak setuju dengan dua pilihan yang kau ajukan itu. Aku merasa
sangat takut kepada api yang tak pernah mengecil nyalanya dan tak pernah
padam kobarannya. Ketika usai membaca surat balasan, si gadis itu
berkata dalam hatinya, "Dia merasa sangat takut kepada Allah. Demi Allah
tak ada seorangpun yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah di
banding orang lain. Semua orang berhak dan mempunyai hak yang sama untuk
itu. " Sejak saat itu , si gadis meninggalkan semua urusan dunia
menyingkirkan semua perbuatan buruknya serta mulai beribadah,
mendekatkan diri kepada Allah. Namun demikian, dia masih menyimpan
perasaan cinta dan rindunya kepada sang pemuda pujaan hatinya. Sampai
akhirnya, Gadis itu meninggal dunia. Pemuda itu sering kali berziarah ke
makam gadis itu, dia menangis dan mendo'akannya. Suatu ketika , pemuda
itu tertidur di atas kuburannya . Dalam tidurnya dia mimpi bertemu
dengan kekasihnya gadis itu terlihat semakin anggun dan cantik. "
Bagaimana keadaanmu? tanya pemuda itu dalam mimpinya. " Dan apa yang kau
dapatkan setelah meninggal?" "Wahai orang yang bertanya,
sebaik-baik cinta adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring
menuju kebaikan," Jawab gadis itu. "Lalu kemana kau menuju?" tanya
pemuda itu. " Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak
akan berakhir. Di surga semuanya kekal yang dapat kumiliki dan tak akan
pernah rusak," jawab gadis itu. "Aku harap kau selalu ingat padaku di
sana, sebab di dunia aku juga tak akan melupakamu." "Demi Allah, aku tak
akan pernah melupakanmu. Dan aku minta kepada Tuhanku juga Tuhanmu,
agar kita nanti bisa di kumpulkan. Maka bantulah aku mngenai hal ini
dengan kesungguhanmu dalam ibadah." Kapan aku bisa melihatmu?' tanya si
pemuda. " Tak lama lagi kau akan datang melihatku," jawab gadis itu.Dan
memang benar, tujuh hari setelah pemuda itu bermimimpi, dia meninggal
dunia, di panggil oleh Allah menuju kehadiratnya. *****
PERTARUNGAN SEORANG
LAKI-LAKI DENGAN IBLIS
Pada
mulanya, suami istri itu hidup tentram . Meskipun melarat, mereka taat pada
perintah tuhan. Segala yang di larang Allah dihindari, dan mereka tekun sekali
beribadah. Seoarang suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan
tawakkal.Tetapi akhir-akhir ini istrinya sering mngeluh terhadap kemiskinan
yang tiada habis-habisnya menimpa keluarganya. Ia memaksa suaminya agar mencari
jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya
serba cukup.
Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, untuk mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan ia melihat sebatang pohon besar yang tengah di kerumuni orang. Ia mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan bertuah. Banyak juga kaum wanita yang memohon di bawah pohon itu agar suami mereka setia dan para pedagang yang minta agar dagangannya laris.
Ini syirik....!, kata lelaki itu dalam hati. ini harus di berantas habis. Masyarakt tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain kepada Allah. Maka dengan segera lelaki itu pulang . istrinya heran , mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi ketika dilihat suaminya mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Kemudian lelaki itu bergegas keluar lagi. Istrinya bertanya, tetapi tak digubrisnya. Segera dinaiki keledainya dan di pacu cepat-cepat menuju pohon itu. Tetapi belum sampai lelaki itu mendekati pohon tersebut, tiba-tiba melompat sesosok bayangan tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai seorang manusia.
''Hai, mau kemana kamu ?!'' tanya iblis dengan seram. Orang alim tersebut menjawab, ''Ake hendak menuju ke pohon yang disembah-sembah oleh orang-orang yang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang pohon yang membuat syirik itu !'', jawab lelaki itu. ''Kamu tidak ada hubungannya dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang saja !''
''Tidak ! Kemungkaran harus di berantas, ''Jawab lelaki itu dengan tegas. ''Berhenti, jangan teruskan !'' bentak iblis marah. Saya akan teruskan !''. Orang soleh itu pun berteriak. Karena masing-masing ngotot pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang itu dengan iblis. Kalau melihat perbedaan tubuhnya, seharusnya orang sholeh itu dengan mudah dapat dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, minta ampun.
''Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji ,setiap pagi, di bawah tikar sembahyang tuan saya sediakan uang emas empat dinar, Pulang saja segera, jangan teruskan niat tuan itu dulu.....,'' kata iblis itu seraya berdiri menahan sakit. Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad orang soleh itu. Ia teringat keinginan istrinya untuk hidup yang berkecukupan. Ia teringat akan setiap hari .rungutan istrinya.
barangkali kita akan dapat Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan saja dia sudah dikatakan menjadi oarang kaya. mengingat desakan desakan istrinya itu, maka pulanglah dia. Patah niatnya semula untuk memerangi kemungkaran. Demikianlah, Semenjak pagi itu tidak marah lagi. Hari pertama, ketika orang soleh itu selesai sembahyang, Di buka tikar sembahyangnya Benar disitu, tergolek empat benda berkilat, empat dinar uang emas. Bagitu juga hari yang kedua, Empat dinar uang mas. Dia meloncat girang, isterinya pun gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, Matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, dia masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari ke empat dia mulai kecewa. Dibawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi kecuali tikar pandan yang rapuh. istrerinya mulai marah karena unag yang kemarin sudah di habiskan semua. ''Jangan khawatir, besok barangkali kita akan dapat delapan dinar sekaligus....,'' dengan lesu suaminya berkata.
Keesokan harinya, harap- harap cemas suami istri itu selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya, ternyata kosong.
''Kurang ajar. Penipu...!'', teriak si istri.''Ambil kapak, tebanglah pohon itu sampai keakar-akarnya,'' sahut sang suami. Maka segera ia mengeluarkan keledainya. sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keledainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang.
''mau kemana kamu...?" herdiknya menggelegar. "Mau menebang pohon itu...!" Maka kembali terjadi perkelahian yang hebat. tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi orang soleh itu yang terkulai. "Dengan kekuatan apa engkau dapat mnegalahkan aku, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali. "tentu saja! Engkau dahulu memperoleh kemenangan, karena waktu itu engkau kelur rumah untuk Allah, demi Allah,' jawab iblis itu dengan angkuhnya, "Andai kata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya karena tidak ada uang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kepandaianmu, tidak mungkin kamu mampu mengalahkanku. Pulang saja. kalau tidak, kupatahkan batang lehermu !"
"Mendengar hal itu, si orang sholeh itu termangu-mangu. ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas karena Allah. dengan terhuyung-huyung ia pulang ke rumahnya Dibatalkan niatnya semula untuk menebang pohon itu. Ia sadar bahwa perjuangaannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia menyadari perjuangan yang semacan itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesia-siaan yang berkelanjutan. Sebab tujuannya adalah karena harta benda dalam mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untukkepentingan hawa nafsu semata-mata. "Barang siapa diantaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya ( kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya, dengan lidahnya ( nasehat ), bila tidak mungikn pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya ( tinggalkan ). itulah selemah-lemah iman." **** ( Hadith Riwayat Muslim )
Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, untuk mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan ia melihat sebatang pohon besar yang tengah di kerumuni orang. Ia mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan bertuah. Banyak juga kaum wanita yang memohon di bawah pohon itu agar suami mereka setia dan para pedagang yang minta agar dagangannya laris.
Ini syirik....!, kata lelaki itu dalam hati. ini harus di berantas habis. Masyarakt tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain kepada Allah. Maka dengan segera lelaki itu pulang . istrinya heran , mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi ketika dilihat suaminya mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Kemudian lelaki itu bergegas keluar lagi. Istrinya bertanya, tetapi tak digubrisnya. Segera dinaiki keledainya dan di pacu cepat-cepat menuju pohon itu. Tetapi belum sampai lelaki itu mendekati pohon tersebut, tiba-tiba melompat sesosok bayangan tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai seorang manusia.
''Hai, mau kemana kamu ?!'' tanya iblis dengan seram. Orang alim tersebut menjawab, ''Ake hendak menuju ke pohon yang disembah-sembah oleh orang-orang yang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang pohon yang membuat syirik itu !'', jawab lelaki itu. ''Kamu tidak ada hubungannya dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang saja !''
''Tidak ! Kemungkaran harus di berantas, ''Jawab lelaki itu dengan tegas. ''Berhenti, jangan teruskan !'' bentak iblis marah. Saya akan teruskan !''. Orang soleh itu pun berteriak. Karena masing-masing ngotot pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang itu dengan iblis. Kalau melihat perbedaan tubuhnya, seharusnya orang sholeh itu dengan mudah dapat dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, minta ampun.
''Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji ,setiap pagi, di bawah tikar sembahyang tuan saya sediakan uang emas empat dinar, Pulang saja segera, jangan teruskan niat tuan itu dulu.....,'' kata iblis itu seraya berdiri menahan sakit. Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad orang soleh itu. Ia teringat keinginan istrinya untuk hidup yang berkecukupan. Ia teringat akan setiap hari .rungutan istrinya.
barangkali kita akan dapat Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan saja dia sudah dikatakan menjadi oarang kaya. mengingat desakan desakan istrinya itu, maka pulanglah dia. Patah niatnya semula untuk memerangi kemungkaran. Demikianlah, Semenjak pagi itu tidak marah lagi. Hari pertama, ketika orang soleh itu selesai sembahyang, Di buka tikar sembahyangnya Benar disitu, tergolek empat benda berkilat, empat dinar uang emas. Bagitu juga hari yang kedua, Empat dinar uang mas. Dia meloncat girang, isterinya pun gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, Matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, dia masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari ke empat dia mulai kecewa. Dibawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi kecuali tikar pandan yang rapuh. istrerinya mulai marah karena unag yang kemarin sudah di habiskan semua. ''Jangan khawatir, besok barangkali kita akan dapat delapan dinar sekaligus....,'' dengan lesu suaminya berkata.
Keesokan harinya, harap- harap cemas suami istri itu selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya, ternyata kosong.
''Kurang ajar. Penipu...!'', teriak si istri.''Ambil kapak, tebanglah pohon itu sampai keakar-akarnya,'' sahut sang suami. Maka segera ia mengeluarkan keledainya. sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keledainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang.
''mau kemana kamu...?" herdiknya menggelegar. "Mau menebang pohon itu...!" Maka kembali terjadi perkelahian yang hebat. tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi orang soleh itu yang terkulai. "Dengan kekuatan apa engkau dapat mnegalahkan aku, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali. "tentu saja! Engkau dahulu memperoleh kemenangan, karena waktu itu engkau kelur rumah untuk Allah, demi Allah,' jawab iblis itu dengan angkuhnya, "Andai kata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya karena tidak ada uang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kepandaianmu, tidak mungkin kamu mampu mengalahkanku. Pulang saja. kalau tidak, kupatahkan batang lehermu !"
"Mendengar hal itu, si orang sholeh itu termangu-mangu. ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas karena Allah. dengan terhuyung-huyung ia pulang ke rumahnya Dibatalkan niatnya semula untuk menebang pohon itu. Ia sadar bahwa perjuangaannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia menyadari perjuangan yang semacan itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesia-siaan yang berkelanjutan. Sebab tujuannya adalah karena harta benda dalam mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untukkepentingan hawa nafsu semata-mata. "Barang siapa diantaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya ( kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya, dengan lidahnya ( nasehat ), bila tidak mungikn pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya ( tinggalkan ). itulah selemah-lemah iman." **** ( Hadith Riwayat Muslim )
KUBUR BERKATA
KETIKA JENAZAH FATIMAH DI MAKAMKAN
Dikisahkan bahwa sewaktu fatimah r.a. meninggal dunia maka
janazahnya telah diusung oleh 4 orang, yaitu : 1. Ali bin Abi Talib (
suami Fatimah r.a ) 2. Hasan ( anak Fatimah r.a ) 3. Husin ( anak Fatimah
r.a ) 4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a
Ketika Jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi liang kubur, maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, " Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang yang kami bawakan kepada kamu? jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W."
"Aku bukannya tempat bagi mereka yang berkedudukan tinggi atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal sholeh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku. Tetapi kalau orang itu tidak beramal sholeh maka dia tidak akan terlepas dariku ( akan aku layani dia dengan seburuk-buruknya )," jawab liang kubur.
Abu Laits as-Samarqandi berkata, kalau seseorang itu ingin selamat dari siksa kubur, hendaklah melakukan empat hal, yaitu :
1. Selalu menjaga sholatnya.
2. banyak-banyak bersedekah.
3. Hendaklah selalu membaca al-Qur'an.
4. Memperbanyakkan membaca tasbih. Karena dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.
Adapaun empat perkara yang harus di jauhi ialah :
1. jangan berdusta.
2. jangan berkhianat.
3. jangan suka mengadu-domba.
4. jangan kencing sambil berdiri
Rasulullah S.A.W telah bersabda yang maksudnya : "Bersucilah kamu semua dari kencing, karena kebanyakan siksa kubur itu bermula dari kencing."
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari siksaan dalamkubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapaknya dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang apakah orang itu orang miskin, kaya, ataupun orang itu mempunyai kedudukan tinggi dan sebagainya. kubur akan melayani seseorang berdasarkan amal sholeh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia.
Jangan sekali-kalai kita berfikir bahwa kita akan dapat menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal.
Kalau kita berkata kepada saudara kita yang kurang beriman, takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir. mereka mungkin akan menjawab:
"Ah mudah saja, aku telah menghafal untuk menjawabnya." itu adalah uucapan orang yang tidak beriman. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap pertanyaan di alam kubur jika dia tidak mengamalkannya, sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri, Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.***
Ketika Jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi liang kubur, maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, " Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang yang kami bawakan kepada kamu? jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W."
"Aku bukannya tempat bagi mereka yang berkedudukan tinggi atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal sholeh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku. Tetapi kalau orang itu tidak beramal sholeh maka dia tidak akan terlepas dariku ( akan aku layani dia dengan seburuk-buruknya )," jawab liang kubur.
Abu Laits as-Samarqandi berkata, kalau seseorang itu ingin selamat dari siksa kubur, hendaklah melakukan empat hal, yaitu :
1. Selalu menjaga sholatnya.
2. banyak-banyak bersedekah.
3. Hendaklah selalu membaca al-Qur'an.
4. Memperbanyakkan membaca tasbih. Karena dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.
Adapaun empat perkara yang harus di jauhi ialah :
1. jangan berdusta.
2. jangan berkhianat.
3. jangan suka mengadu-domba.
4. jangan kencing sambil berdiri
Rasulullah S.A.W telah bersabda yang maksudnya : "Bersucilah kamu semua dari kencing, karena kebanyakan siksa kubur itu bermula dari kencing."
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari siksaan dalamkubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapaknya dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang apakah orang itu orang miskin, kaya, ataupun orang itu mempunyai kedudukan tinggi dan sebagainya. kubur akan melayani seseorang berdasarkan amal sholeh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia.
Jangan sekali-kalai kita berfikir bahwa kita akan dapat menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal.
Kalau kita berkata kepada saudara kita yang kurang beriman, takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir. mereka mungkin akan menjawab:
"Ah mudah saja, aku telah menghafal untuk menjawabnya." itu adalah uucapan orang yang tidak beriman. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap pertanyaan di alam kubur jika dia tidak mengamalkannya, sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri, Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.***
GANJARAN MENINGGALKAN SHOLAT
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasullah S.A.W sedang duduk bersama para
sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan
menangis.
"Wahai anak muda kenapa kamu menangis?" tanya Rasulullah ketika melihatnya. "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan serta tidak ada orang yang datang untuk memandikannya, jawab pemuda itu.
Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r. a. mengikuti pemuda itu, untuk melihat masalahnya. maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. mendapati ayah pemuda itu telah berubah rupa menjadi babi hitam. Maka dengan segera Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. kembali menemui dan memberitahu Rasulullah S.A.W.
"Ya Rasulullah S.A.W, kami melihat mayat ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hutan yang hitam."
Kemudia Rasulullah S.A.W, dan para sahabatpun pergi ke rumah pemuda dan beliau berdo'a kepda Allah S.W.T, kemudian mayat itu kembali kepada bentuk semula, bentuk manusia biasa. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya menyembahyangkan mayat tersebut.
Tetapi ketika mayat itu hendak dikebumikan, kembali mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam.
Maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu :
"Wahi anak muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia masih hidup?"
"Sebenarnya, ayahku ini tidak mau mengerjakan sholat," jawab pemuda itu.
kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, Lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sholat. Di hari kiamat nanti akan di bangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka mensholatinya, tiba-tiba kain kafan itu bergerak. ketika mereka membuka kain kafan itu, mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya. Ketika mereka mencoba untuk membunuh ular itu, tiba-tiba ular itu berkata :
"Laailaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapa kalian semua hendak membunuh aku? aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan aku, agar menyiksanya hingga sampai hari kiamat nanti."
"Apa kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?" tanya para sahabat. "Dia telah melakukan tiga kesalahan,
"Jawab ular itu." diantaranya:"
1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mau datang untuk sembahyang berjamaah.
2. Dia tidak mau mengeluarkan zakat hartanya.
3. Dia tidak mau mendengar nasehat para ulama. Maka inilah Ganjarannya !" *****
"Wahai anak muda kenapa kamu menangis?" tanya Rasulullah ketika melihatnya. "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan serta tidak ada orang yang datang untuk memandikannya, jawab pemuda itu.
Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r. a. mengikuti pemuda itu, untuk melihat masalahnya. maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. mendapati ayah pemuda itu telah berubah rupa menjadi babi hitam. Maka dengan segera Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. kembali menemui dan memberitahu Rasulullah S.A.W.
"Ya Rasulullah S.A.W, kami melihat mayat ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hutan yang hitam."
Kemudia Rasulullah S.A.W, dan para sahabatpun pergi ke rumah pemuda dan beliau berdo'a kepda Allah S.W.T, kemudian mayat itu kembali kepada bentuk semula, bentuk manusia biasa. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya menyembahyangkan mayat tersebut.
Tetapi ketika mayat itu hendak dikebumikan, kembali mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam.
Maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu :
"Wahi anak muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia masih hidup?"
"Sebenarnya, ayahku ini tidak mau mengerjakan sholat," jawab pemuda itu.
kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, Lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sholat. Di hari kiamat nanti akan di bangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka mensholatinya, tiba-tiba kain kafan itu bergerak. ketika mereka membuka kain kafan itu, mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya. Ketika mereka mencoba untuk membunuh ular itu, tiba-tiba ular itu berkata :
"Laailaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapa kalian semua hendak membunuh aku? aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan aku, agar menyiksanya hingga sampai hari kiamat nanti."
"Apa kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?" tanya para sahabat. "Dia telah melakukan tiga kesalahan,
"Jawab ular itu." diantaranya:"
1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mau datang untuk sembahyang berjamaah.
2. Dia tidak mau mengeluarkan zakat hartanya.
3. Dia tidak mau mendengar nasehat para ulama. Maka inilah Ganjarannya !" *****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar